google sherch counsoul tujuan awal CEO Facebook, Mark Zuckerberg membeli WhatsApp yang berusaha diwujudkan hingga kini - PORTAL KALBAR
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

tujuan awal CEO Facebook, Mark Zuckerberg membeli WhatsApp yang berusaha diwujudkan hingga kini

 Perjalanan WhatsApp sejak resmi dijual ke Facebook Pada 2014 dengan harga sekitar US$19 miliar atau sekitar Rp251,4 triliun.,sejak awal dibeli oleh facebook telah merencanakan mengeruk uang dari aplikasi pesan singkat  WhatsApp.

rencana facebook untuk mendapat limpahan uang dari aplikasi WhatsApp.yang dibelinya dengan cara untuk monetisasi WhatsApp ,namun sempat tertahan karena adanya perbedaan pandangan antara pendiri WhatsApp.dan facebook.


perbedaan pandangan tersebutlah yang menghambat hasrat facebook untuk mendapat limpahan uang dari perusahaan WhatsApp.masih tersendat. dan perlahan dua pendiri dari perusahaan perpesanan instan tersebut, Brian Acton dan Jan Koum perlahan meninggalkan WhatsApp.


Facebook berniat menjadikan WhatsApp sebagai lumbung pendapatan baru melalui iklan dan hal tersebut bukan menjadi rahasia lagi termasuk mengenakan biaya di sejumlah layanan bagi pengguna WhatsApp Business pasca meluncurkan fitur belanja dan memunculkan iklan di tahun ini.

pada September 2017 silam,salah satu pendiri WhatsApp, Brian Acton meninggalkan WhatsApp Kabar ini Disampaikan langsung melalui akun Facebooknya.Ia akan mendirikan usaha non profit selepas keluar dari perusahaan besutannya tersebut.

setelah sekian lama disembunyikan  Brian Acton akhirnya terungkap rahasia mengapa dia mengundurkan diri a mengungkap bahwa kepergian dari WhatsApp karena berselisih paham dengan CEO Facebook, Mark Zuckerberg.

Facebook menargetkan agar WhatsApp bisa mencetak pendapatan US$10 miliar atau sekitar Rp140 triliun dalam lima tahun hal tersebut adalah kesepakatan awal antara facebook dan WhatsApp.

Untuk mencapai target tersebut, WhatsApp diminta memunculkan iklan dan membuat versi khusus pebisnis. Namun ia mengkritik model bisnis yang justru mengarahkan perusahaan untuk memprioritaskan profit ketimbang privasi penggunanya.

setahun kemudian tepatnya pada 2018 lalu Jan Koum, salah satu pendiri WhatsApp mengundurkan diri dari kursi CEO, karena diduga berselisih dengan perusahaan induk Facebook,terkait strategi perusahaan induk yang hendak memakai data pribadi dan melemahkan enkripsi WhatsApp.


wacana iklan di aplikasi WhatsApp memang sudah ada . Sejak 2012, namun manajemen WhatsApp dinilai cukup resisten dan mereka menyatakan tak ingin menjadi perusahaan teknologi demikian yang kerjanya mengutak-atik kolam data.

pada pertengahan 2019 lalu akhirnya Wacana monetisasi akhirnya disampaikan kepada publik.akan ada iklan yang ditampilkan di aplikasi WhatsApp ,pada Facebook Marketing Summit (FMC) 2019 di Belanda

iklan akan tampil di status ketika pengguna melihat serangkaian Status teman-temannya. Pengguna bisa melihat iklan sepenuhnya dengan menyapu (swipe up) iklan ke atas, mirip dengan Stories Instagram

WhatsApp menyebut kalau pengguna bisa melihat nama pengiklan beserta iklan lain yang terkait. Namun, pengguna tak bisa melihat kontak dan foto profil dari pengiklan tersebut. Hal ini sudah dikonfirmasi oleh WhatsApp.

Titik terang monetisasi WhatsApp makin terlihat usai salah orang memperlihatkan tampilannya kepada publik. Namun sedari diluncurkanya kepada publik, hingga kini belum ada kepastian kapan monetisasi dimulai.

setelah banyak nya kritik dan banyaknya pengguna WhatsApp yang meninggalkan WhatsApp, Facebook dikabarkan membatalkan menempel iklan pada platform WhatsApp pada Januari ini , dan pihaknya baru saja membubarkan tim yang tengah mengembangkan layanan iklan tersebut.

Facebook masih berencana untuk memasukkan iklan pada fitur Status -WhatsApp. Namun hingga saat ini, layanan pesan instan tersebut masih bebas iklan.

Dari kegagalannya, Facebook fokus untuk membuat fitur WhatsApp bisnis. Dibatalkannya rencana membuat WhatsApp jadi beriklan akhirnya menggiring Facebook untuk fokus pada strategi lain. Salah satunya adalah, "fokus pada fitur WhatsApp yang membuat akun bisnis bisa berkomunikasi dengan pelanggan mereka dan mengatur kontak-kontak ini.

WhatsApp dikabarkan akan mengenakan biaya mulai dari US$0,5 sen hingga US$9 sen atau sekitar Rp6 perak hingga Rp125 perak untuk setiap pesan yang dikirim oleh pengguna WhatsApp Business pada September lalu.

Biaya itu untuk terus menyediakan dan memperluas layanan perpesanan teks dan panggilan suara, serta video yang terenkripsi secara end-to-end.

WhatsApp Business diluncurkan pada 2018 dan Facebook mengklaim bahwa 175 juta orang mengirim pesan ke akun WhatsApp Business setiap hari. WhatsApp for Business juga akan menambahkan fitur baru yang memungkinkan pembeli untuk melihat produk di dalam chat dalam bentuk katalog produk.

Kebijakan monetisasi merupakan upaya pertama Facebook untuk menghasilkan pendapatan langsung penggunanya dari layanan WhatsApp.dan facebook sebagai pemilik WhatsApp mengumumkan akan adanya perubahan kebijakan privasi untuk persyaratan agar pengguna WhatsApp tetap dapat menggunakan WhatsApp .

Perusahaan "memaksa" pengguna untuk setuju membagi data mereka dengan Facebook jika ingin tetap menggunakan layanannya.Pemberitahuan muncul saat pengguna membuka Aplikasi. Kebijakan untuk berbagi data dengan Facebook akan mulai dilakukan pada 8 Februari 2021. Jika tak setuju dengan pembaruan, pengguna bisa menghapus akun.


Post a Comment for "tujuan awal CEO Facebook, Mark Zuckerberg membeli WhatsApp yang berusaha diwujudkan hingga kini"